Obat Rayap Alami merupakan bagian dari produk pestisida
atau yang biasa dikenal dengan sebutan pembasmi hama banyak dijumpai dan
digunakan di sekitar kita. Pestisida merupakan bahan yang terbuat dari ramuan
tunggal atau ramuan majemuk yang digunakan untuk mengendalikan, mencegah dan membasmi hama. Secara umum, hama bisa diartikan sebagai organisme yang
mengganggu. Organisme pengganggu bisa berupa rayap, tikus, burung, ikan, gulma
atau mikrobia.
Dewasa
ini, pestisida yang banyak digunakan adalah jenis pestisida kimia. Namun, pestisida
kimia memiliki dampak negatif terhadap lingkungan sehingga pemerintah mendorong
penggunaan pestisida alami. Dorongan tersebut terlihat dengan dibuatnya
kebijakan nasional dalam hal perlindungan tanaman melalui program Pengendalian
Hama Terpadu (PHT). Melalui program ini diharapkan masyarakat dan industri
mengutamakan penggunaan dan pembuatan pestisida alami.
Obat Rayap Alami |
Pestisida
alami terdiri dari dua jenis yaitu pestisida hewani dan pestisida nabati.
Pestisida hewani dapat diartikan sebagai jenis pestisida yang berbahan dasar hewan.
Sedangkan pestisida nabati adalah jenis pestisida yang bahan dasarnya dari
tumbuhan.
Pestisida Hewani
Pestisida
hewani yang sampai saat ini masih kerap dijumpai adalah pestisida yang terbuat
dari urin sapi. Urin sapi bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan hama dan
penyakit pada tanaman padi sebagai ramuan tunggal maupun ramuan majemuk.
Ramuan
tunggal artinya pembuatan pestisida tidak perlu menggunakan bahan lain, cukup
urin sapi saja. Cara pembuatannya sangat sederhana, urin sapi hanya perlu
diendapkan selama 2 minggu pada bak terbuka sehingga terpapar sinar matahari
secara langsung. Kemudian encerkan urin yang telah diendapkan dengan air dengan
perbandingan 1:6 sebelum siap disemprotkan pada tanaman padi.
Selain
sebagai ramuan tunggal, urin sapi juga dapat dimanfaatkan sebagai ramuan
majemuk. Urin sapi biasanya dicampur dengan daun mimba, daun tembakau, kunyit
dan air.
Pestisida Nabati
Pestisida
nabati dikategorikan sebagai pestisida biokimia karena sifatnya yang mengandung
biotoksin. Pestisida yang terbuat dari tumbuhan ini bekerja dengan cara non
toksik. Tumbuhan memiliki metabolit sekunder yang digunakan untuk
mempertahankan diri dari serangan organisme pengganggu.
Tumbuhan
yang digunakan sebagai bahan pembuatan pestisida nabati adalah tumbuhan yang memiliki
metabolit sekunder yang tinggi. Metabolit sekunder tersebut mengandung beribu-ribu
senyawa bioaktif seperti terpenoid, alkaloid dan fenolik. Contoh tumbuhan yang
bisa digunakan sebagai bahan pestisida alami diantaranya adalah akar hijau,
blimbing wuluh, kemiri, kayu manis, mimba, nangke, pacar cina, daun pepaya dan
masih banyak lagi yang lainnya.
Salah
satu contoh pestisida nabati yang dapat digunakan untuk membasmi ulat dan hama
penghisap adalah pestisida dari daun pepaya.
Cara pembuatannya adalah sebagai berikut:
Cara pembuatannya adalah sebagai berikut:
·1.Siapkan 1 kg daun pepaya yang baru dipetik kemudian rajang
secara halus.
2.Rendam dengan 10 liter air hasil rajangan bersama dengan 2
sendok makan minyak tanah dan 30 gram detergen selama satu malam.
3.Saring hasil rendaman menggunakan kain halus.
4.Pestisida dari daun pepaya siap digunakan dengan cara
disemprotkan.
Pestisida nabati mampu mencegah dan membasmi hama dengan prinsip kerja yang unik, yaitu:
·1.Menghambat proses reproduksi hama.
2.Merusak telur, larva dan pupa sehingga regenerasi hama menjadi terganggu.
2.Merusak telur, larva dan pupa sehingga regenerasi hama menjadi terganggu.
·3.Membuat hama tidak nafsu makan.
·4.Menghambat proses pergantian kulit yang biasa terjadi pada
serangga.
Secara umum, pestisida alami memiliki banyak keuntungan jika dibandingkan dengan pestisida kimia. Keuntungan tersebut diantaranya adalah:
1.Tidak berbahaya bagi
lingkungan karena tidak bersifat meracuni.
2.Pestisida alami mampu diurai
oleh alam dan residunya mudah hilang.
3.Bahan pembuatannya mudah
ditemui di alam.
4.Cara pembuatannya relatif
mudah.
5.Pengaplikasiannya mudah
karena tinggal menyemprotkan secara merata kepada tanaman atau benda lain yang
terserang hama.
Beberapa
keuntungan pestisida alami membuat penanganan hama dengan pestisida jenis ini
masih banyak dilakukan terutama di daerah pertanian. Selain murah dan mudah,
pestisida alami juga tidak berbahaya bagi lingkungan dan efektif menangani
hama.
Telah banyak studi menunjukkan bahwa pestisida alami
tidak kalah efektif dengan pestisida kimia. Salah satu buktinya adalah hasil
pertanian di Swedia tidak berkurang meski menggunakan pestisida alami. Sedangkan di Indonesia, penggunaan pestisida alami hanya mengurangi
hasil panen sebesar 15% jika dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia.
No comments :
Post a Comment